Kolaka Utara – Dalam rangka membentuk personel yang tidak hanya tangguh secara fisik tetapi juga memiliki ketahanan spiritual yang kuat, Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sulawesi Tenggara kembali menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Rohani dan Mental (Binrohtal), Kamis (12/06), bertempat di Masjid At-Taqwa Mako Batalyon C Pelopor.
Kegiatan yang berlangsung khidmat ini dipimpin oleh Pelaksana Harian (Plh.) Wadanki 1 Batalyon C Pelopor, IPTU Usman, S.H., M.H., C.P.M., dan diikuti oleh seluruh personel dengan penuh antusiasme.
Dalam sambutannya, IPTU Usman menegaskan bahwa kegiatan Binrohtal merupakan agenda rutin yang dirancang untuk membentuk pribadi anggota Brimob yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Menurutnya, pembinaan spiritual menjadi fondasi penting dalam mendukung profesionalisme dan integritas personel di tengah tuntutan tugas yang semakin kompleks.
“Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan wadah pembinaan moral dan spiritual agar setiap personel selalu berada di jalan yang benar, bekerja dengan jujur, tulus, dan ikhlas sebagai abdi negara,” ungkap IPTU Usman.
Rangkaian kegiatan Binrohtal meliputi pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, tausiyah keagamaan, serta refleksi nilai-nilai keimanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas diri dan mempererat rasa kebersamaan di antara sesama anggota.
Selain memberikan ketenangan batin, kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat semangat pengabdian serta meningkatkan kepedulian sosial, sehingga setiap personel mampu menjalankan tugas dengan sikap humanis dan penuh tanggung jawab.
“Kami berharap, melalui kegiatan ini, seluruh personel Batalyon C Pelopor dapat menjadi insan Bhayangkara yang profesional, berintegritas tinggi, serta menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual dalam setiap aspek tugas dan kehidupan,” tutup IPTU Usman.
Dengan penyelenggaraan Binrohtal secara konsisten, Batalyon C Pelopor menunjukkan komitmen nyata dalam membangun sumber daya manusia Polri yang unggul, religius, dan siap menghadapi tantangan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.