Kolaka – Dalam rangka mengantisipasi potensi konflik antara aliansi organisasi masyarakat (Ormas) dengan kelompok Ladosa Pomalaa yang merupakan gabungan dari suku Bugis dan Makassar, Satuan Brimob Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Batalyon C Pelopor melaksanakan Bawah Kendali Operasi (BKO) ke wilayah hukum Polres Kolaka. Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah Kapolda Sultra Nomor: Sprin/915/VII/PAM.3.3./2025 tertanggal 3 Juli 2025.
Pada pukul 11.10 WITA, personel Batalyon C Pelopor tiba di area PT. Indonesia Pomalaa Industry Park (IPIP) Kabupaten Kolaka. Kedatangan pasukan disambut dengan pelaksanaan apel pengecekan yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Kolaka, Kompol Jupen Simanjuntak, S.H., S.I.K., M.M., guna memastikan kesiapan personel dan peralatan dalam menghadapi setiap potensi gangguan kamtibmas.
Dalam pengamanan ini, Brimob Sultra mengerahkan satu Kompi Pasukan Huru Hara (PHH) serta Detasemen 45 Anti Anarkis yang berada di bawah komando Danyon C Pelopor, Kompol Bahtiar, S.Sos. Kekuatan penuh ini diturunkan sebagai langkah antisipatif terhadap eskalasi konflik yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan di wilayah Pomalaa.
Wakapolres Kolaka, Kompol Jupen Simanjuntak, dalam arahannya menekankan pentingnya menjaga netralitas, profesionalisme, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi setiap perkembangan situasi di lapangan. “Kita hadir di sini bukan untuk berpihak, melainkan sebagai penjamin keamanan dan ketertiban masyarakat. Jaga komunikasi, utamakan pendekatan humanis, dan kendalikan emosi dalam bertugas,” tegasnya.
Sementara itu, Danyon C Pelopor Kompol Bahtiar, S.Sos. menyampaikan bahwa kehadiran Brimob di wilayah ini merupakan bentuk respons cepat Polri dalam menjawab dinamika sosial masyarakat yang berkembang. “Kami siap memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terbaik kepada masyarakat, dengan tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan menghindari tindakan represif selama tidak dibutuhkan,” ungkapnya.
Dengan sinergi antara Brimob Sultra dan Polres Kolaka, diharapkan situasi di wilayah Pomalaa tetap kondusif serta tidak terjadi benturan antar kelompok masyarakat. Langkah preventif dan kehadiran aparat di tengah masyarakat merupakan bagian dari komitmen Polri dalam menjaga keutuhan dan kedamaian di Bumi Anoa.