Kendari – Polda Sultra Melalui Satbrimob Polda Sultra kembali menunjukkan komitmennya dalam mempererat kemitraan dengan masyarakat melalui kegiatan “Jumat Curhat” yang digelar di Kantor Lurah Abeli Dalam, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Jumat (15/08/2025).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Komandan Satuan (Wadansat) Brimob Polda Sultra, AKBP Indra Yanitra Irawan, S.I.K., M.Si, dan dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat, di antaranya Pelda Supriadi (perwakilan Koramil), Abdul Jali (tokoh agama), Rudi (tokoh masyarakat), Tasrin (Ketua LPM), serta perwakilan dari perangkat kecamatan dan kelurahan. Turut hadir pula perwakilan dari Ditnarkoba, Ditsamapta, Ditbinmas, dan Ditkrimum Polda Sultra.
Dalam sambutannya, AKBP Indra Yanitra Irawan menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan ruang terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, keluhan, maupun saran demi terciptanya keamanan dan ketertiban di wilayah Abeli Dalam dan sekitarnya.
“Kami hadir untuk mendengar langsung permasalahan yang dihadapi warga. Aspirasi yang disampaikan akan menjadi masukan penting untuk langkah tindak lanjut, baik di tingkat satuan maupun koordinasi lintas instansi,” ujar Wadansat Brimob.
Beragam Aspirasi dan Tanggapan
Sejumlah isu strategis disampaikan masyarakat. Pelda Supriadi, mewakili Koramil, menyoroti potensi banjir di wilayah Abeli Dalam dan mengusulkan pembentukan Polsek di Kecamatan Puuwatu. Menanggapi hal ini, Wadansat Brimob menjelaskan bahwa proses pembentukan Polsek memerlukan kajian dan tahapan, dimulai dari pembentukan subsektor. Sementara terkait banjir, pihaknya berkomitmen memantau bersama Basarnas dan BPBD untuk mengantisipasi dampaknya.
Perwakilan Ditnarkoba Polda Sultra mengingatkan tingginya peredaran narkoba di Kota Kendari, termasuk modus “sistem tempel”. Masyarakat diminta aktif melaporkan temuan transaksi narkoba dan dijamin kerahasiaan identitas pelapor.
Tokoh agama, Abdul Jali, menyoroti maraknya pencurian serta kenakalan remaja akibat konsumsi minuman keras (miras). Menanggapi hal ini, Wadansat Brimob bersama Ditsamapta akan memperkuat patroli di jam rawan, sambil mendorong peran aktif masyarakat sebagai “mata dan telinga” aparat. Perwakilan Ditnarkoba menambahkan bahwa penindakan miras tradisional terhambat karena belum adanya peraturan daerah yang berlaku.
Tokoh masyarakat, Rudi, mengeluhkan keterbatasan jaringan internet serta masalah sampah yang dibuang sembarangan oleh warga luar wilayah. Wadansat Brimob akan mengoordinasikan permintaan pembangunan tower pemancar jaringan dan mengimbau kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Sementara itu, Ketua LPM, Tasrin, memohon dukungan untuk pembangunan Masjid Al-Khaerat yang tengah berlangsung. AKBP Indra Yanitra mengajak seluruh pihak untuk berkontribusi demi kelancaran pembangunan rumah ibadah tersebut.
Camat Puuwatu dan Lurah Abeli Dalam mengapresiasi kegiatan “Jumat Curhat” yang dinilai sebagai wadah efektif untuk menyatukan TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menyelesaikan masalah bersama.
Perwakilan Ditkrimum Polda Sultra turut mengingatkan kewaspadaan terhadap masalah pertanahan, agar tidak terjadi sertifikat ganda pada satu bidang lahan.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan dialog dua arah, menghasilkan berbagai rencana tindak lanjut. Sinergi antara aparat keamanan, pemerintah, dan warga diharapkan dapat memperkuat situasi kamtibmas yang aman, tertib, dan kondusif di wilayah Abeli Dalam.
